BAYAR HARGA
“Ia yang mengerjakan lebih dari apa
yang dibayar pada suatu saat akan dibayar lebih dari apa yang ia kerjakan” –Napoleon
Hill
Ada
sebuah cerita tentang seorang raja yang pada suatu hari memanggil penasihatnya.
Raja meminta sang penasihat untuk menuliskan kebijakan-kebijakan zaman itu,
agar bisa dibaca generasi mendatang. Setelah beberapa waktu lamanya, si
penasihat datang menghadap raja dengan membawa beberapa jilid
kebijakan-kebijakan yang sudah ditulisnya. Setelah membacakan, raja berkata
bahwa kebijakan itu terlalu banyak dan rakyat tidak akan mau membacanya. Sang penasihat
memperbaiki tulisannya dan kembali menghadap raja dengan satu jilid. Raja masih
memberi komentar yang sama “Terlalu banyak!”
Penasihat
itu pun kembali memperbaiki kebijakannya. Setelah selesai, ia datang kepada
raja untuk membacakan satu kalimat penting/ “tidak adaa makan siang gratis”
katanya.
Raja
menggangguk sambil berkata, “satu kalimat kebijakan itu sudah cukup untuk
dibaca generasi yang akan datang.” Rupanya mental gratis saat itu sudah
sedemikian parahnya.
Sahabat,
ada satu harga yang harus dibayar untuk apa pun yang anda inginkan. Saya teringat
beberapa tahun lalu ketika memutuskan menjadi seorang penulis. Saya harus
membayar impian tersebut dengan mnghabiskan waktu berjam-jam di depan computer,
menyediakan banyak waktu untuk menulis dan mengetik naskah tersebut, mencari
data-data dan berpikir keras untuk menemukan sebuah inspirasi yang sesuai
dengan buku yang saya tulis.
Ingatlah,
keju gratis hanya ada di kandang tikus, artinya, sesuatu yang mudah sebenarnya
tidak ada, sebaliknya mesti diperjuangkan termsuk cita-cita. Kita harus
berjuang dan berusaha segiat-giatnya untuk mencapainya. Dan, ingatlah bahwa
smakin besar harga yang dibayar, semakin besar pula hasil yang akan didapatkan.
Bukankah begitu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar