Senin, 02 Maret 2020

20. SIKAP MENGUBAH ORANG


SIKAP MENGUBAH ORANG
“Sering kali bukan hal besar yang mengubah seseorang atau mengubah keadaan, melainkan hal kecil yang dilakukan dengan kebaikan”

Penjahat itu dari kejauhan tengah mengintai seorang wanita tua. Ia sedang menghafal setiap gerakan wanita itu. Bila mengunci pintu tokonya, ia selalu mengapit tas uangnya di lengan kiri. Suatu malam, ketika si wanita tengah menuju mobilnya, penjahat itu mendayung sepedanya cepat-cepat, menjambret tas wanita itu, kemudian melaju ke sebuah tempat untuk bersembunyi. Segala sesuatu berjalan sesuai rencana. Ia kegirangan.
Pada malam lain, wanita tua itu mengunci tokonya lagi dalam kegelapan. Maka si penjahat mendayung lagi sepedanya cepat-cepat, berusaha merampas tasnya. Namun, saat sedang menggapai tas tersebut, tiba-tiba roda depan sepedanya menabrak sebuah batu, karena tidak bisa menjaga keseimbangan, si penjahat jatuh tersungkur. Kepalanya membentur aspal. Dan ia sempat tak sadarkan diri selama beberapa detik. Wanita itu spontan berteriak meminta bantuan. Saat si penjahat siuman, ia mendengar wanita itu berkata “Ya, tuhan, engkau berlumuran darah”. Kemudian ia membuka tokonya dan menuntunya masuk. Ada benjolan di kepalanya dan sebagian kulit kepalanya terkelupas. “Sebaiknya kita ke dokter”. Ujarnya. Si penjahat yang kondisinya kelihatan lemah setuju. Mereka berjalan keluar toko. “Ini tolong, peganglah tas saya agar saya bisa mengunci toko ini”. Penjahat itu berdiri di situ dengan semua uang berada di tangannya. Sebenarnya ia dapat melarikan diri, tetapi itu tidak dilakukannya.
Tahu apa yang terjadi setelah itu? Hari berikutnya, wanita tersebut memberi pekerjaan sebagai pengambil dan pengantar barang-barang di tokonya. Bukan saja itu, ia pun mendapatkan seorang yang setia. Sementara si penjahat mendapat pekerjaan tetap, mendapat kehidupan yang jauh lebih baik dari sebelumnnya. Kebaikan memang bisa mengubah orang dan mengubah keadaan.
Kapan terakhir kali kita melakukan kebaikan bagi orang lain? Saat dijawab ketus, tetap ramah, menunjukkan sikap-sikap yang benar. Kala kurang disukai, tetap tersenyum. Saat dibenci, tetap mampu mengulurkan tangan saat mereka susah. Melakukan hal baik bukanlah tanda sebuah kelemahan atau ketidak berdayaan, melainkan sebuah sikap bahwa kita tidak mengizinkan orang lain mengatur apa yang harus atau tidak harus kita lakukan. Sayang, kebanyakan orang bertindak atau berucap bergantung pada diri orang lain. Kalau mereka baik, saya juga akan baik, jika orang-orang acuh, tidak bersahabat, saya pun akan bersikap serupa. Jika itu yang terjadi, sungguh sikap kita dan semua perilaku serta perkataan kita sangat bergantung pada keadaan dan orang sekitar.
Orang demikian rasanya sulit mengecap kebahagiaan dalam hidup. Sebaliknya, orang yang berhasil dan bahagia tidak terlalu pusing bagaimana oran bersikap kepadanya. Apakah menyukainya atau tidak, apakah menghormatinya atau tidak terganggu sama sekali dengan kelakuan buruk orang. Mereka bersikap positif karena itulah kebiasaan dan gaya hidupnya. Hal yang sudah berakar, telah mendarah daging dalam dirinya. Jadi, apa ppun yang terjadi, kebaikan selalu dapat mereka tunjukkan. Semoga kita adalah salah satunya.


#Inspirasi5menit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar