SIKAP
MENGUBAH ORANG
“Sering
kali bukan hal besar yang mengubah seseorang atau mengubah keadaan, melainkan
hal kecil yang dilakukan dengan kebaikan”
Penjahat
itu dari kejauhan tengah mengintai seorang wanita tua. Ia sedang menghafal
setiap gerakan wanita itu. Bila mengunci pintu tokonya, ia selalu mengapit tas
uangnya di lengan kiri. Suatu malam, ketika si wanita tengah menuju mobilnya,
penjahat itu mendayung sepedanya cepat-cepat, menjambret tas wanita itu,
kemudian melaju ke sebuah tempat untuk bersembunyi. Segala sesuatu berjalan
sesuai rencana. Ia kegirangan.
Pada
malam lain, wanita tua itu mengunci tokonya lagi dalam kegelapan. Maka si
penjahat mendayung lagi sepedanya cepat-cepat, berusaha merampas tasnya. Namun,
saat sedang menggapai tas tersebut, tiba-tiba roda depan sepedanya menabrak
sebuah batu, karena tidak bisa menjaga keseimbangan, si penjahat jatuh
tersungkur. Kepalanya membentur aspal. Dan ia sempat tak sadarkan diri selama
beberapa detik. Wanita itu spontan berteriak meminta bantuan. Saat si penjahat
siuman, ia mendengar wanita itu berkata “Ya, tuhan, engkau berlumuran darah”. Kemudian
ia membuka tokonya dan menuntunya masuk. Ada benjolan di kepalanya dan sebagian
kulit kepalanya terkelupas. “Sebaiknya kita ke dokter”. Ujarnya. Si penjahat
yang kondisinya kelihatan lemah setuju. Mereka berjalan keluar toko. “Ini
tolong, peganglah tas saya agar saya bisa mengunci toko ini”. Penjahat itu
berdiri di situ dengan semua uang berada di tangannya. Sebenarnya ia dapat
melarikan diri, tetapi itu tidak dilakukannya.
Tahu
apa yang terjadi setelah itu? Hari berikutnya, wanita tersebut memberi
pekerjaan sebagai pengambil dan pengantar barang-barang di tokonya. Bukan saja
itu, ia pun mendapatkan seorang yang setia. Sementara si penjahat mendapat
pekerjaan tetap, mendapat kehidupan yang jauh lebih baik dari sebelumnnya. Kebaikan
memang bisa mengubah orang dan mengubah keadaan.
Kapan
terakhir kali kita melakukan kebaikan bagi orang lain? Saat dijawab ketus,
tetap ramah, menunjukkan sikap-sikap yang benar. Kala kurang disukai, tetap
tersenyum. Saat dibenci, tetap mampu mengulurkan tangan saat mereka susah. Melakukan
hal baik bukanlah tanda sebuah kelemahan atau ketidak berdayaan, melainkan
sebuah sikap bahwa kita tidak mengizinkan orang lain mengatur apa yang harus
atau tidak harus kita lakukan. Sayang, kebanyakan orang bertindak atau berucap
bergantung pada diri orang lain. Kalau mereka baik, saya juga akan baik, jika
orang-orang acuh, tidak bersahabat, saya pun akan bersikap serupa. Jika itu
yang terjadi, sungguh sikap kita dan semua perilaku serta perkataan kita sangat
bergantung pada keadaan dan orang sekitar.
Orang
demikian rasanya sulit mengecap kebahagiaan dalam hidup. Sebaliknya, orang yang
berhasil dan bahagia tidak terlalu pusing bagaimana oran bersikap kepadanya. Apakah
menyukainya atau tidak, apakah menghormatinya atau tidak terganggu sama sekali
dengan kelakuan buruk orang. Mereka bersikap positif karena itulah kebiasaan
dan gaya hidupnya. Hal yang sudah berakar, telah mendarah daging dalam dirinya.
Jadi, apa ppun yang terjadi, kebaikan selalu dapat mereka tunjukkan. Semoga kita
adalah salah satunya.
#Inspirasi5menit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar