Pembentukan Karakter
“karakter tidak bisa diwariskan;
orang membangunnya hari demi hari melalui cara mereka berpikir dan bertindak” –
Helen G. Douglas
Serumpun
Bambu tumbuh di kebun seorang petani, pagi itu sang petanidatang dan melihat
sebatang bamboo yang lebih tinggi dari yang lain. Ia berkata pada bamboo tersebut
“Bambu, saatnya telah tiba untuk saya memakaimu”
“Bambu, saatnya telah tiba untuk saya memakaimu”
“oh, silahkan tuan. Saya bersedia tuan pakai menjadi apa saja yang tuan kehendaki” jawab sang bamboo.
“Tetapi agar saya dapat memakaimu, saya harus menebangmu lebih dulu”
“Apa?Menebangku? bukankah di antara semua bamboo di sini sayalah yang paling tinggi dan kelihatan paling indah bila ditiup angina?
“Benar, tetapi kalau saya tidak menebangmu saya tidak akan bisa memakaimu dengan maksimal”
Setelah berpikir sejenak bamboo itu berkata “baiklah
tuan, tebanglah saya”
“tetapi tidak hanya itu, saya harus memotong cabang dan daun-daunmu agar dapat memakaimu untuk tujuan saya” kata sang petani.
“belum cukupkah tuan menebang saya sehingga harus memotong cabang dan daun-daun saya?
“kalau tidak saya tidak bisa memakaimu”
“baiklah kalau demikian”
“tetapi masih ada satu lagi, ruas-ruasmu itu menghalangi saya, jadi saya harus mengeluarkan tulang-tulang yang ada dalam ruas-ruasmu”
Sambil
tertunduk si bamboo berkata “lakukanlah apa yang tuan pandang baik”
Petani
empunya kebun itu pun menebang bamboo tersebut, memotong cabang dan daunnya,
serta mengeluarkan tulang-tulang yang ada di bagian dalam bamboo. Kemudian ia
membawa si bamboo ke sebuah sumur air, ia menjadikan bamboo itu sebagai saluran
untuk mengairi tanah-tanah gersang di kebunnya. Akhirnya, pohon-pohon dan semua
tanaman lain menjadi subur menghijau karena air itu.
Sahabat,
dalam hidup ini jika kita ingin dipakai maksimal oleh yang maha kuasa, kita
perlu merelakan diri untuk di kikis dan dibentuk. Karakter, kepribadian, dan
sifat-sifat buruk penghalang kesuksesan seperti kemalasan, lalai, suka
mengeluh, mudah berpuas diri, iri hati, dan seterusnya harus dibuang dan tentu
saja hal itu menimbulkan rasa sakit yang dalam. Tetapi itulah satu-satunya cara
agar kita bisa menjadi pribadi yang berdaya guna. Jika tidak, mungkin kita bisa
menjadi sukses seperti yang kita inginkan. Tapi tidak bertahan lama. Sebab,
tidak ada keunggulan sejati di dunia ini yang dapat dipisahkan dari kehidupan
yang benar. Ya, sukses sejati selalu berhubungan dengan sikap yang benar ibarat
dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Karena itu, izinkanlah sang
khalik memurnikan hati dan hidup kita dengan caranya. Izinkan dia memproses
kita sedemikian rupa sehingga apa yang mulia, yang terbaik keluar dari diri
kita dan bisa dipakai menjadi berkat bagi sesama.
#Inspirasi5menit
#Positivevibes
NB
: Dalam hal ini penulis mengetik ulang sebuah buku inspiratif, dengan harapan penulis dapat meningkatkan kemampuan mengetik dengan 10 jari yang mana sedikit di perlukan dalam skill yang dibutuhkan di 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar