Jumat, 02 Desember 2016

#Cocoteh 1 "aksi penista 212”



Brader and sister, kita hidup di dunia yang unik dimana dari kita banyak yang merasa paling benar sedangkan yang beda pemikiran adalah salah.

Yang mempertahankan budaya dan tradisi leluhur  dianggap syirik, sedangkan yang memakai ancaman dan kekerasan dianggap wàjar.

Sebenarnya siapa yang penista?

Yang memakai dan mempertahankan budaya leluhur atau yang mengancam, mengusir merusuh bahkan membunuh atas nama agama?

jika agama yang mengajarkan damai tapi ada oknum umatnya yang mengajak perpecahan, itulah yang penista agama

jika dari mulutnya terucap ayat-ayat suci tapi kelakuannya malah membenci, itulah penista ayat-ayat suci.

Jika atas nama Tuhannya dia bersumpah, tapi melakukan tindakan-tindakan yang salah, itulah si penista Tuhan.

Jika di negara yang berdasar hukum dan peraturan tapi lalu mengancam menggorok manusia dijalanan, itulah penista kemanusiaan

Jika merasa paling benar lalu menunjuk dan menghina yang lain salah dan bertindak gegabah, itulah si penista dirinya.

jika memakai jubah tapi kelakauannya jahat dan salah? Ah bukankah itu hanya busana sedangkan Abu Jahal dan terorispun banyak yg berjubah.
manusia di dunia ini punya satu kecenderungan, saat tercerai berai, terancam, punya kepentingan sama akan bersatu dan kerjasama

tentu hal baik jika yang tadinya terpecah belah menjadi satu kesatuan, jika tujuannya murni ingin menegakan kebenaran dan keadilan,

masalah akan datang jika hal tersebut jadi tunggangan politik dan intrik, lebih buruk dijadikan alat mencapai kepentingan pihak tertentu

aksi damai bisa jadi aksi ramai, aksi super damai bisa jadi super ramai jika ada pihak yang ikut meramaikan demi mencapai tujuannya

Semoga hal ini tidaklah demikian.

Maha benar Tuhan, maha kadang-kadang manusia. bersatulah demi kebaikan dan kebenaran bukan bersatu karena ada yg bayar dan memanfaatkan. Jika kita manusia bersikaplah sebagai manusia jangan seperti Maha Kuasa.

Sekian dan semoga semua dan kamu berbahagia. Salam

PESAN : kenali dulu saya, dan kita akan berdiskusi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar