Yang
pertama saya ucapkan selamat mengemban kata maha atas kesiswaannya. kita yang
menjadi penyambung lidah rakyat, diam tertindas atau bangkit melawan ? selamat
datang di dunia kampus, tempat dimana waktu dan usia melitas begitu cepat.
selamat
datang di dunia hukum yang sedikit carut marut benahkan wahai bocah2 pewaris
negri. Kobarkan selalu panji diponegoro
masih
terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa, merintih kalau di tekan
tapi menindas jika berkuasa mementingkan golongan, ormas, teman seidiologi.
Setiap tahun datang mahasiswa baru dari sekolah menengah, mereka akan menjadi
korban baru untuk di tipu oleh tokoh2 mahasiswa. Begitulah kira2 ucapan dari
soe hok gie. Dan bimsalabim, kalian yang dari awalnya berteman terpecah, musuh
bermusuhan dan lucunya tak tau alasan yang pasti, dan kalian akan menemukan
dokrin-doktrin bohong yang sistematis. Tapi ambilah semuanya, buruk atau baik
karena semuanya berguna bagimu, Paulo coelo pun pernah berkata, tiada hal yang betul-betul salah, bahkan jam
rusak pun benar 2x dalam sehari.
Untuk
kawan-kawan mahasiswa baruku, ilmu tidak hanya seluas ruang kelas. Belajarlah,
belajarlah dimana saja dan kapanpun, karena ilmu itu lebih menghias pemuda
dalam berkata daripada sekedar pakaian yang mempesona orang yang melihatnya.
Kpd
mbak dan mas, masa depan itu bukan suatu tempat yang kita tuju tapi suatu yang
akan kita ciptakan, lintasan-lintasan menuju kesana bukan di temukan, tapi di
buat, dan kegiatan membuat jalan-jalan itu membuahan perubahan bagi si pembuat
dan bagi yang di tuju.
Kepada
mahasiswa baru, jalan kita masih panjang, rezeki masih luas, yang sempit hanya
pikiranmu. Setidaknya supaya kelak anakmu bangga punya orang tua yang cerdas.
teruslah belajar, jangan biarkan hari-harimu kosong dari ilmu, iman dan amal.
bukankah senja yang kau banggakan pun pernah tak merona terhalang kabut ? begitu juga saya, pernah melompat setinggi langit dan terjatuh sedalam jurang. siang ini saya kembali membuka agenda kuning berisikan mimpi2 itu, merumuskan kembali prioritas hidup agar matiku tidak sia-sia.
“Saat ini kita adalah generasi baru,
namun tak lama dari sekarang, kita akan perlahan menjadi yang tua dan akan
segera digantikan. Maaf aku terlalu dramatis, namun ini fakta.
STEVE JOBS pernah berkata “Waktumu
terbatas, jadi jangan habiskan waktumu untuk menjalani hidup orang lain.
Janganlah terjebak dengan dogma—yaitu hidup menjalani pemikiran orang lain.
Jangan sampai kebisingan dari opini orang-orang lain menenggelamkan suara
hatimu. Dan yang terpenting, beranilah untuk mengikuti hati dan intuisimu.
Entah bagaimana caranya, mereka sudah mengerti dan tahu aspirasi terbesarmu.
Kehidupan yang saya rindukan adalah kehidupan
yang penuh cinta dalam keberagaman, penuh damai dalam rangkulan.
Satu titik dimana kita bakal melihat kebelakang,
Ketika SD masa-masa dimana mengetahui nama orang tua temenmu adalah kebahagian
terbesar setelah bermain.
Ketika SMP saya adalah saksi yang kebingungan
atas diskriminasi.
Ketika masa SMA saya hanya seorang pemimpi yang
ingin mewujudkan keberagaman.
Ketika mahasiswa baru saya adalah orang dengan
usaha kecil demi besarnya ekspektasi. Ketika berproses di masa perkuliahan
perlahan saya mampu memberikan gambaran tentang indahnya keberragaman melalui
pengabdian saya di desa seloprojo. Ketika diberikan kewenangan untuk ber DEBAT
saya sangat terharu karena impian saya sudah terwujud meski itu hanya satu dari
puluhan keinginan saya.
Teruslah menginspirasi, berkarya untuk negeri,
dan mari kita hadapi. Untuk itu izinkan saya untuk belajar dari kalian wahai
mahasiswa, oleh karena itu saya minta kalian para mahasiswa teruslah maju,
jadilah orang baik, dan tebarkan kedamaian.
Abang atau kakak kita yaitu sutanto nugroho
selalu mengatakan percaya atau tidak,
kenali dulu saya, kita akan berdiskusi. Saya harap kalimat tersebut
dapat di ejawantahkan kepada saya seiring kelulusannya.
.
.
sekian.
-----------------------BIG THANKS TO BANG BAROND DAN BANG RIDHO.-------------------------
[ Chapter one, 27/11/2016 ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar