DIMAS BEM FH UNDIP 2018 : DEMI PENGABDIAN MASYARAKAT !
“Suatu saat mungkin kita akan lupa satu sama lain. Lupa nama panjang, lupa nama panggilan, lupa sosok satu sama lain. Saat-saat seperti itu sangat mungkin terjadi. Tapi, ada satu hal setidaknya akan selalu diingat, bahwa dalam satu lembaran hidup kita, kita pernah bersama dan menjalani kebersamaan itu. Ya, Bersama!”
Kata-kata saya dalam kalimat-kalimat ini untuk mensyukuri sebuah pertemuan dengan orang-orang Luar biasa di Bidang Pengabdian Masyarakat (DIMAS) Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro 2018.
Tulisan ini saya dedikasikan untuk keluarga yang sangat saya cintai, Suatu kehormatan untuk menyebut nama kalian satu-satu dalam tulisan ini, wahai Frans Capri Yogi Harianja, Muhammad bashofi, paksirani pandhita wikaningtyas, Yudip Iga Prawisda, Chandra ardiano, I putu eka cakra, ruli rukmana sakti, ade gunawan, juristya dea prayoda, hangganararas pandhita wigati, nadia ayu febriani, annisa riska, ayudya devi maghfira, kikies prameshwari. Pelajaran yang paling saya hargai dan akan selalu saya kenang sampai jasad ini berada di liang lahat, kalianlah yang memberikan semua itu. Jika ada hal yang tak pernah saya sesali dan selalu mengalirkan syukur dari tahun 2018, itu adalah pertemuan dengan kalian.
Dan sudah dari awal saya katakan, suatu waktu nanti, ketika masing-masing kita telah disibukkan dengan kegiatan sendiri-sendiri, ada yang bekerja, ada yang merumuskan kebijakan, ada yang bersama rakyat melakukan advokasi, ada yang menjadi konseptor, dan apapun itu, saat terakhir kali kita bersama-sama meneriakan jargon kebanggaan kita yaitu “DEMI PENGABDIAN MASYARAKAT!” kenangan di DIMAS secara otomatis akan muncul dipikiran saya. Atau ketika kalian yang mendengarkan lagu Totalitas Perjuangan, yakinlah, ada yang mengingatmu dalam kata dan lagu itu.
Sepertinya benar-benar baru kemaren, saya berjalan tertatih di hari terakhir open recruitment Staff ahli BEM FH UNDIP 2018 menuju Gedung Prof Satjipto Rahardjo (Gedung H) untuk melakukan wawancara dengan Kabid, Ketua BEM beserta jajarannya.
Sepertinya benar-benar baru kemaren, muncul ucapan ‘selamat bergabung,di kepengurusan BEM FH UNDIP 2018’ melalui pesan singkat di Handphone saya waktu itu, Ya,
sepertinya benar-benar baru kemarin ketika saya diterima sebagai Staff ahli DIMAS, dan harus bertemu orang-orang cerdas, berbaik hati serta menjunjung tinggi professionalitas (walau ada yang tidak) yang akan membantu saya dalam menjalankan amanah di bidang DIMAS. Hingga akhirnya saya menemukan mereka yang selalu ada disamping saya dalam menjalankan dan mengembangkan bidang DIMAS BEM FH UNDIP 2018.
Sepertinya benar-benar baru kemaren, ketika hari itu hujan turun, saya berkumpul dengan kalian untuk pertama kali di sebuah café bernama PARAMA.
Sepertinya benar-benar baru kemaren, kita menampilkan pentas seni berupa nyanyian di selingi dengan pembacaan puisi berkonsep horor abstrak pada Rapat Kerja BEM FH UNDIP 2018
Sepertinya benar-benar baru kemaren, saat Jarkom rapat rutin oleh komisi disiplin begitu ketat mengatur ketepatan waktu hadir kalian
Sepertinya benar-benar baru kemaren, setiap selasa sore kita kumpul untuk rapat rutin Sepertinya benar-benar baru kemaren, kita langsung dihebohkan dengan bencana alam yang terjadi di papua membuat kita harus bekerja menggalang dana sebelum rapat kerja BEM.
Sepertinya benar-benar baru kemaren, banyak canda tawa dan jokes receh kalian di antara kita sepanjang keberjalanan bidang DIMAS BEM FH UNDIP 2018 ini
Sepertinya benar-benar baru kemaren, ketika kita masih mempunyai rencana untuk melakukan perjalanan ke jogjakarta bersama walau akhirnya hanya wacana.
Sepertinya benar-benar baru kemaren, saat bulir-bulir kesusahan itu muncul selepas kita mengadakan acara Fakultas Hukum Mengajar Sepertinya benar-benar baru kemaren, saat akhirnya kita kumpul dan berfoto bersama di Studio foto walau tidak full team
Dan ….
Sepertinya benar-benar baru kemaren, kita survey desa ke magelang.
Ya, Sepertinya benar-benar baru kemaren, kita bersama bernaung dalam satu atap, DIMAS BEM FH UNDIP 2018
Ya, Sepertinya benar-benar baru kemaren kita adalah DIMAS BEM FH UNDIP 2018 Jauh dari itu, Sepertinya benar-benar baru kemaren, kita bersama..
Sepertinya benar-benar baru kemaren, tidak jauh dari hari ini, ada satu keletihan dan kebahagiaan yang sama kita rasakan..
Saat dimana kita sekarang sudah tidak lagi dibersamakan dalam suatu bidang, saat dimana kita telah disibukkan oleh kegiatan masing-masing dari kita, saat itu pula terlintas di pikiran saya apakah akan ada lagi kebersamaan kekeluargaan kita? Akankah nantinya masih ada perasaan yang sama satu sama lain seperti kita dulu bersama-sama?.
Cerita dimulai dari sini
Sadar seolah muncul dalam bisikan berupa tanggung jawab atas status yang saat ini saya sandang, Mahasiswa. Tidak akan bermakna masa mahasiswa tanpa memikirkan kepentingan rakyat Indonesia dan memilih untuk menjadi individu egois kaku yang Cuma kuliah pulang kuliah pulang (kupu-kupu), pusing oleh masalah pribadi tanpa ada jalan untuk selesai.
Saya masih ingat betul saat Open Recruitment Kepala Bidang Badan Eksekutif Mahasiswa FH Undip 2018 pada bulan desember 2017, saat itu, saya telah membangun Grand Design Bidang Hubungan Antar Lembaga dan Masyarakat (HALMAS) dan GDO DIMAS 2018, pada saat itu saya berada di salah satu titik paling Dilmatis dalam hidup saya, apakah saya mendaftar Kepala Bidang HALMAS/DIMAS, namun kedilematisan tidak berhenti disitu, ada satu opsi yang saya pertimbangkan kembali, yaitu mendaftar sebagai anggota di BEM UNDIP khususnya bidang Sosial Masyarakat (SOSMAS). Saat itu saya memilih untuk “naik tingkat” mendaftar BEM UNDIP, ketika OPREC Kabid BEM FH UNDIP telah ditutup, pengumuman pendaftaran anggota BEM UNDIP baru saja keluar, miris ketika membuka postingan BEM UNDIP yang ternyata pendaftaran dilakukan pada bulan Februari 2018! Tidak ingin menunggu lama, saya Putuskan untuk mendaftar sebagai staff ahli BEM FH UNDIP 2018 (walau berbagai tawaran posisi strategis saya tolak karena tidak sesuai keinginan). DILEMATIS hadir kembali, tepatnya ketika saya harus memilih antara mendaftar sebagai Staff ahli HALMAS atau DIMAS, memang kedua bidang ini yang saya inginkan sejak saya mendaftar sebagai Perangkat muda bem atau yang sekarang disebut staff muda. berbagai pertimbangan pun muncul, saya berfikir ketika saya menjadi PMB Kantor Media dan Informasi BEM FH 2017 lalu saya selalu diamanatkan untuk menjadi perwakilan KMI dalam hajatan yang diadakan Oleh HALMAS 2017, bisa dikatakan saya mengikuti 70% program kerja HALMAS 2017 seperti Audiensi Nasional hingga Bem FH on Trip. H-1 menit pendaftaran saya memutuskan untuk mendaftar SA HALMAS BEM FH UNDIP 2018 :), Namun selama 1 jam itu saya merasakan apa yang Robin Van Persie rasakan ketika ia harus memilih antara berlabuh ke klub MANCHESTER MERAH/BIRU, yaitu perasaan selalu mendengar suara anak kecil dalam diri saya saat ingin mengubah haluan, dan anak kecil itu berkata “DIMAS”. Sontak H+1 jam saya putar haluan melakukan pendaftaran online ulang yang menuliskan DIMAS sebagai tempat saya berlabuh di BEM FH UNDIP 2018. Namun kabar yang saya dapat adalah Oprec SA itu hanya formalitas. Sebenarnya sudah ada orang yang akan mengisi pos itu (saya juga merasakannya sih), Namun ini bidang Pengabdian, maka perlu memperhatikan dan mempertimbangkan yang matang untuk dapat menjadi SA DIMAS ini, “tidak sembarang orang yang bisa masuk bidang ini”, kata senior. Dan saya beserta mereka rekan-rekan terbaik saya, kami memberanikan diri untuk menjaga dan mengembankan rumah kecil kami yaitu DIMAS BEM FH UNDIP 2018 di tahun yang sangat strategis, yaitu tahun politik, yang dimana terjadinya regenerasi kepemimpinan di bangsa ini bahkan di kampus kami.
Semasa saya di DIMAS BEM FH UNDIP 2018, banyak sekali moment-moment yang berat, penuh tekanan hingga berujung indah akhirnya yang kami lalui yang tidak mungkin dapat di muat dalam tulisan ini satu per satu.Semuanya dijalani dengan diselingi beberapa ceng-cengan, candaan, tawa, aksi-aksi konyol, kadang menimbulkan
Kali ini Izinkan saya sampaikan pandangan saya tentang Para Jagoan bidang DIMAS BEM FH Undip 2018, sekedar menjadi bukti masa, bahwa kita pernah kerja sama dalam satu tim yang begitu luar biasa! Murni dari apa yang saya rasakan tentang kalian satu-persatu. Sebelumnya mohon maaf jika ada cerita yang tidak berkenan, karena selanjutnya, saya menulis dalam keadaan lupa diri ( haha )
NB : mengenai pandangan per orang saya rasa di evaluasi sudah tercurahkan semua, namun pandangan di tulisan ini tunggu saya
TERIMA KASIH SAYA KEPADA JAGOAN DAN KELUARGA DIMAS :
Frans, yang selama ini telah banyak menasihati saya
Chandra, yang selama ini telah mengarahkan (PO Gerakan hari bumi )
Nadia, yang selama ini telah mengadu ide-ide (Bendahara)
Degun, yang selama ini telah banyak menghibur (PO Desa binaan)
Yoda, yang telah berkontribusi di DIMAS (PO Live in)
Ayudya, yang selama ini telah membantu dalam danus (PO penggalangan dana )
Riska, yang selama ini mendesain poster segala proker (PO Sosial discussion)
saya
Bashofi, yang selama ini telah menemani saya (Kepala Bidang )
THIS IS ME (Staff ahli )
Ruli, yang selama ini telah banyak bersenang-senang dengan saling menabrakkan imajinasi
( PO Charity day )
Sisoy, yang selama ini telah memberikan support untuk saya (Staff ahli)
yudip, yang telah berkontribusi di DIMAS (Staff ahli )
Eka, yang selama ini telah banyak mengadu intelektualitas (PO Bakti sosial )
Kikies, yang selama ini membuat DIMAS sedikit kesal dengan LOLAnya (PO Fakultas Hukum Mengajar )
beberapa dokumentasi DIMAS BEM FH UNDIP 2018 :
Dan saya, adalah orang yang begitu bersyukur bisa bertemu dengan mereka. Walau DIMAS hanya lebih kurang 10 bulan, dan kebanyakan dari mereka baru saya kenal selama lebih kurang 10 bulan ini, tapi kebersamaan dengan mereka entah mengapa akan selalu saya rindukan, dan yang ingin jalan-jalan ke jogja yang masih sebatas wacana, semoga nanti ada waktunya.
Memang kami tidak selalu tenang dan damai, karena DIMAS juga tidak jarang berkonflik. Memang tidak sampai fisik, tapi sebenarnya dalam diskusi, kita sering ngos-ngosan perang pemikiran, dengan argumentasi ‘ilmiah’ yang didapat dari kuliah rumpun masing-masing, buku yang dibaca, dan update informasi secara gila-gilaan. Dan paragraf ini bukanlah penutup, saya serahkan bagian akhir tulisan ini pada kalian, Jagoan dan Keluarga DIMAS. Mungkin ada kenangan yang tidak tertuliskan oleh saya silakan ditambahkan,haha. Mohon maaf jika ada tulisan saya yang salah dan tidak berkenan, kalau benar ya syukur,hehe. Karena kebenaran datang dari Allah dan kesalahan dari setan, saya Cuma perantara saja,haha! See you guys !
Bila kita berpisah nanti, kuharap kau tetap mengingatku. Mengingat tiap kesusahan yang kita lalui. Mengingat tiap tawa yang kita bagi. Mengingat hari ini, ketika kita masih bersama.
Konglret!!!!!!
BalasHapus